Lava Pijar Baru Saja Terlihat Di Gunung Merapi
Poros Nasional. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkapkan bahwa Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar pada Jumat (23/11) pukul 19.05 WIB.
"Guguran lava sebanyak empat kali mengarah ke bukaan kawah, hulu kali Gendol," tulis BPPTKG melakui akun Twitter resminya, Minggu (25/11).
Guguran lava pijar ini memiliki jarak luncur 300 meter.
"Intensitas guguran rendah dengan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk."
BPPTKG sendiri menjelaskan bahwa guguran lava sebenarnya sudah mulai terjadi pada sejak Kamis (22/11), namun saat itu guguran lava masih dominan ke barat kaut dan masih di area kawah.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi yang tercatat oleh BPPTKG adalah 28 kali gempa Hembusan (DG), dua kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), dua kali gempa Fase Banyak (MP), 261 kali gempa Guguran (RF), 21 kali gempa Low Frekuensi (LF) dan empat kali gempa Tektonik (TT).
Berdasar data aktivitas tersebut, status Gunung Merapi masih berada pada level II atau waspada. Hanya saja meski demikian, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan pendakian gunung untuk sementara.
"Guguran lava sebanyak empat kali mengarah ke bukaan kawah, hulu kali Gendol," tulis BPPTKG melakui akun Twitter resminya, Minggu (25/11).
Guguran lava pijar ini memiliki jarak luncur 300 meter.
"Intensitas guguran rendah dengan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk."
BPPTKG sendiri menjelaskan bahwa guguran lava sebenarnya sudah mulai terjadi pada sejak Kamis (22/11), namun saat itu guguran lava masih dominan ke barat kaut dan masih di area kawah.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi yang tercatat oleh BPPTKG adalah 28 kali gempa Hembusan (DG), dua kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), dua kali gempa Fase Banyak (MP), 261 kali gempa Guguran (RF), 21 kali gempa Low Frekuensi (LF) dan empat kali gempa Tektonik (TT).
Berdasar data aktivitas tersebut, status Gunung Merapi masih berada pada level II atau waspada. Hanya saja meski demikian, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan pendakian gunung untuk sementara.
Komentar
Posting Komentar